Mencintai seseorang yang kita cintai dan dicintai seseorang yang
mencintai kita adalah fitrah manusia. Seringkali tanpa sadar kita memiliki rasa
kepada seseorang yang mana kita sendiri tidak tahu darimana datangnya perasaan
tersebut, mengalir bagai air, tumbuh bagai bunga, dan menerangi seperti mentari
pagi. Sehingga mereka yang sedang jatuh cinta akan merasa seperti burung yang
sedang terbang tinggi mngelilingi keelokan alam, dan juga merasa seperti
mutiara dalam kerang yang berkilauan di dasar taman lautan.
Cinta begitu hebat, karena kekuatannya bisa menjadikan yang sakit
menjadi sembuh, yang lemah menjadi tegar, yang takut menjadi pemberani, dan
yang pemalu menjadi seorang pemimpin bijak, karena sebenarnya cinta itu menghebatkan. Namun seberapapun
itu kekuatan dan keindahan cinta yang kita rasakan, janganlah kita mematikan
segala rasa dan logika yang rasional.
Sangat disayangkan bila mereka yang jatuh cinta tidak dapat menjaga
cintanya sehingga mereka terjebak dalam jurang cinta yang menyakitkan, kecuali
hati nurani dan akal sehat mereka sendirilah penawarnya. Tapi penawarnya itu
tidak mudah didapat karena banyak diantara mereka yang sudah terlanjur termatikan
logikanya karena cinta. Cinta tidak buta, ia hanya mematikan logika.
Itu sebabnya mengapa bunga mawar yang indah dan harum baunya
memiliki duri yang dapat melukai. Sama seperti cinta yang membahagiakan bisa
menjadi penderitaan yang tak ada obatnya.
Untuk itu siapapun diantara kita yang sedang jatuh cinta, jagalah
cinta itu sebaik-baiknya dan jangan sampai ia hanya membuatmu bersedih dan tidak
membahagiakanmu.
Putuskanlah untuk berbahagia. Sesungguhnya lebih banyak alasan
bagimu untuk bersyukur daripada bersedih.