Tulisan merupakan bagian integral
dari dakwah. ia merupakan kajian atas salah satu unsur dakwah, yaitu media
dakwah. media sendiri adalah sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan suatu
maksud kepada yang dituju. Dalam hal ini, ukuran utama penggunaannya adalah
keefektifan dan keefisienan. semakin efektif dan efisien suatu media dalam
menyampaikan sesuatu kepada yang ditujunya, maka ia akan menjadi pilihan.
sebaliknya tidak efektif dan tidak efisien suatu media maka ia akan semakin dipertimbangkan
untuk tidak dipilih. jikapun terus-terusan dipilih akan semakin ditinggalkan
orang.
Demikian halnya dengan dakwah, sebagai
proses penyampaian dan penerapan pesan-pesan keislaman agar objek dakwah mau
berislam sesuai dengan yang diridhoi Allah swt, maka dakwah senantiasa dinamis.
Ia selalu mencari cara dan alat atau metode dan media yang lebih efektif untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwahnya kepada objek yang ditujunya. Kedinamisan itu terjadi, ketika manusia yang
menjadi objeknya dinamis serta cara dan alat komunikasi yang digunakan manusia
pada setiap zamannya mengalami perkembangan seiring dengan temuan mereka dalam
bidang teknologi dan komunikasi. Awalnya manusia berkomunikasi hanya dengan
lisan dan surat, namun seiring dengan perkembangan teknologi manusia pada zaman
sekarang dapat berkomunikasi dengan sesamanya secara langsung dalam satu waktu
dan tempat yang berbeda. Banyak media yang dapat digunakan dalam berdakwah, dan
yang tak kalah pentingnya yaitu adalah dakwah dengan tulisan.
Dalam hal ini peran mahasiswa
khususnya mahasiswa muslim yang dikatakan sebagai “Agence of Change” dituntut
untuk berkreasi dalam mengefisiensikan dakwahnya di masyarakat. Tidak hanya pandai
berbicara didepan khalayak ramai, tapi juga bisa mengekspresikandalam bentuk
tulisan. sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima oleh banyak kalangan.
karena tidak setiap orang dapat mengikuti pengajian yang diadakan di beberapa
masjid dan majlis ta’lim, sebagian mereka ada yang sibuk dengan pekerjaannya
sehingga tidak punya waktu untuk melangkahkan kakinya ke tempat-tempat itu. Oleh
sebab itu tulisan yang dimuat dalam surat kabar maupun dalam bentuk buku-buku
Islami akan sangat berguna bagi banyak kalangan khususnya bagi mereka yang
sibuk.
Fenomena yang terjadi pada para da’i
kita pada saat ini yaitu bahwa mereka akan siap berbicara panjang lebar hingga
berjam-jam di depan jama’ah, tapi untuk menuangkan atau mengekspresikan apa
yang mereka bicarakan dalam bentuk tulisan mereka mengatakan “Hal ini sulit
bagi saya”. Dari sinilah seorang mahasiswa muslim harus mempunyai pandangan dan
sadar bahwasanya dirinya tidak akan selamanya bisa berdakwah didepan audience
secara langsung dan terus menerus, akan tetapi suatu saat ia akan berhenti oleh
banyak sebab yang salah satunya adalah keadaan fisik. Oleh sebab itu seorang
mahasiswa muslim yang notabenenya belajar dan menguasai ilmu keagamaan harus
berfikir jauh kedepan agar dakwah yang dilakukannya menjadi efisien dan
berkesinambungan serta dapat dinikmati oleh banyak orang dari waktu ke waktu.
Rasulullah saw pun menyuruh para
sahabatnya yang menghafal Al-Qur’an pada waktu itu untuk menulisnya diatas
daun, batu, pelepah kurma, ataupun pada tulang-tulang binatang. Hal ini
dilakukan Rasullullah agar pada waktu mendatang dapat diwariskan kepada
generasi selanjutnya yang belum menghafal Qur’an. Oleh karena itu dimasa yang
mendatang pada zaman khalifah Abu Bakar Shiddiq, Qur’an dikumpulkan dengan
harapan agar tidak hilang begitu saja lenyap dari muka bumi ini, padahal dia
merupakan kitab suci dan menjadi pedoman manusia dalam mengarungi kehidupannya.
Seiring dengan kemajuan zaman, maka
lahirlah ilmuan-ilmuan dari kalangan muslim. mereka merupakan wasilah / pewaris
Nabi dalam menyampaikan ajaran Islam. Mereka merupakan motor penggerak kejayaan
agama Islam pada waktu itu setelah Nabi dan para sahabat. Berapa banyak
karya-karya yang luar biasa dibidang ilmu pengetahuan yang muncul dari tangan
mereka dan merupakan rujukan bagi ilmuan-ilmuan setelah mereka. sebut saja Ibnu
Sina dengan karyanya dalam ilmu kedokteran, Ar-Razi, Imam Ghozali, Imam
Hanbali, dan masih banyak lagi yang lainnya. Karya mereka yang luar biasa itu
dimanfaatkan oleh orang-orang eropa pada saat itu yang ingin menggali ilmu
pengetahuan dan mencari misteri dibalik yang ada di dunia ini. merka berusaha
keras untuk bangkit dari keterbelakngannya dan berusaha untuk lebih maju dari umat Islam pada saat itu. Akhirnya usaha yang mereka lakukan selama
bertahun-tahun membuahkan hasil, dari kalangan merekapun akhirnya muncul
ilmuan-ilmuan kenamaan yang membuka mata dunia pada saat itu. Temuan-temuan
baru di bidang ilmu pengetehuan mereka informasikan kepada dunia dan mereka
memberikan simbol-simbol atau nama-naman sesuai dengan yang mereka inginkan dan
menulisnya dalam catatan khusus agar genereasi selanjutnya dapat
mengembangkannya. Ironisnya ketika mereka sedang menggebu-gebu dalam menggali
ilmu pengetahuan, ternyata dari umat Islam sendiri terlena dengan kegemilangan
yang selama ini mereka capai, mereka melupakan warisan yang telah diberikan
pendahulu-pendahulu mereka. Mereka enggan untuk mengkaji ilmu pengetahuan Islam
yang merupakan pegangan mereka dalam mencapai kejayaannya pada waktu itu. Umat
Islam semakin lama semakin mundur dan terbelakang dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ternyata
dalam kurun beberapa abad orang-rang Eropa berkembang dengan pesat, mereka
selalu mengikuti perkembangan zaman dan selalu mengadakan terobosan-terobosan
baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Alat-alat modern tercipta dari
tangan-tangan handal mereka, dan semua kalangan dapat menikmati hasil yang
telah mereka capai.
Dari
fenomena tersebut dapat kita ambil pelajaran yang berharga khususnya bagi umat
Islam sekaligus pewaris Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam di muka bumi ini.
Dalam penyebarannya tidak cukup hanya dengan metode khutbah dikalangan
masyarakat, akan tetapi juga dibutuhkan tulisan yang akan tetap menjaga dakwah
yang kita sebarkan. Dengan begitu karya yang tertulis itu dapat dimanfaatkan
oleh semua kalangan, sehingga akan terealisasi bahwa agama Islam merupakan
rahmat bagi seluruh alam.
Belakangan
ini banyak artikel-artikel di internet yang berusaha menggoyahkan keyakinan
umat Islam. Artikel-artikel itu dibuat oleh musuh-musuh Islam, tidak lain untuk
menyerang agama Islam lewat cara yang halus tapi membahayakan. Karena mereka
tahu bahwa dalam mnghadapi umat Islam pada saat ini tidak bisa dilakukan
seperti pada zaman seperti dulu kala, yaitu lewat adu fisik. Dari pengalaman
yang ada, Islam umumnya menang dalam adu fisik karena mereka memiliki motivasi
yang berbeda denagn orang-orang kafir. Oleh sebab itu cara mereka sekarang
adalah dengan menyebarkan tulisan-tulisan yang dapat membuka keyakinan umat
Islam ragu terhadap agamanya dan akhirnya akan keluar dari agamanya tanpa
dipaksa.
Sebagai
umat Islam yang hidup pada zaman modern dan serba canggih ini. Kita dituntut
untuk menangkal serangan-serangan yang ada, bukan dalam bentuk fisik akan
tetapi dalam bentuk pemikiran. Pemikiran-pemikiran yang baru untuk menangkal
serangan-serangan itu dengan jalan memberikan pemahaman tentang agama Islam
yang sebenarnya dan sekaligus dituangkan dalam bentuk tulisan yang merupakan
filter dari tulisan-tulisan yang menggoyahkan akidah umat Islam. Oleh sebab itu
tulisan yang kita tulis pada saat ini akan sangat bermanfaat sekali bagi
generasi selanjutnya, maka dari itu mari kita menulis, menulis, dan menulis.
0 komentar:
Posting Komentar