Manusia diciptakan di dunia ini adalah sebagai pemimpin.
Pemimpin atas dirinya sendiri, atas kedamaian dan ketentraman sebagai sesama
manusia, dan juga pemimipin atas amanah yang sedang di jalankannya. Sang anak pemimpin
bagi terciptanya kedamaian orang tua, dan orang tua pemimpin bagi terciptanya
ketentraman dan keseimbangan keluarga. Semua komponen yang ada dalam keluarga
memimpin sesuai dengan porsinya masing-masing, sehingga terbentuklah tatanan
keluarga yang “sakinah mawaddah warohmah”. Buah dari pernikahan siapa yang
tidak menginginkan hal tersebut ?. Setiap sepasang kekasih yang telah menjadi
bagian dari bagian belahan jiwa lainnya pasti mengidamkan kehidupan yang
harmonis, damai, dan bahagia. Tapi hal terpenting yang tidak boleh diabaikan
adalah menempatkan sesuatu pada porsinya, tidak kekurangan dan tidak kelebihan.
Cinta selalu mempunyai tempat paling istimewa dalam hati
kita, membangunkan semangat yang tertidur, menjadi promotor bagi langkah
pergerakan tubuh yang dinamis, menjadikan tingkat imajinasi mencapai puncaknya,
tetapi terkadang melumpuhkan logika bila cintanya bukan cinta yang haqiqi. Maka
cinta sejati akan tumbuh dengan sangat istimewa bila kita menjaganya, Jika tak
merawat cinta dengan baik, cinta akan pergi dan memuliakan orang lain yang bisa
dimuliakaanya serta melepaskan kita saat kita membutuhkan cinta. Tapi jangan
abaikan ini, cinta itu adalah fitrah manusia. Jangan pernah kalian
mempermainkan cinta hanya untuk kesenangan sesaat, karena di dunia ini berlaku
hukum sebab akibat. Kualitas baik atau buruknya kehidupan yang kita alami saat
ini adalah akibat dari perbuatan yang telah kita lakukan.
Sesungguhnya tidak ada orang yang tidak berjodoh. Setiap
orang sudah ada jodohnya, tapi yang belum ditemukan karena alasan yang
menjadikan kesendirian lebih baik daripada kebersamaan. Memang orang yang masih
sendiri dan belum berbelahan jiwa merasa sedang terkurangkan dari kehidupan
yang menurutnya paling indah. Tapi, pernahkan kau menyaksikan derita orang yang
tersiksa dalam kebersamaan yang keji? Mungkin saja, karena ketidakbijaksanaanmu-
engkau akan memaksakan hubungan dengan orang lain yang hanya akan menjahatimu
dalam kebersamaan. Atau, kebersamaan itu ditunda karena ada kemungkinan
kekasaran dan kekejaman dalam sifat-sifatmu. Jika ada, akan merusak jiwa baik
yang terundang untuk masuk kedalam siksaan dari ketidak stabilan jiwa dan
kacaunya pikiranmu sendiri. Tuhan maha tau, jika engkau sesuai- engkau akan
ditemukannya dengan dia yang sudah lama kau rindu.

# ForUs
0 komentar:
Posting Komentar