About

Kamis, 28 Maret 2013

Habis Gelap Terbitlah Terang



Gegap gempita panggung kemeriahan “PEMIRA” Fakultas Tarbiyah baru saja mencapai klimaksnya. Kebisingan selama beberapa bulan terakhir tentang siapa yang bakal dicalonkan sebagai pemimpin yang baru, mensinergikan kekuatan daya dan upaya, dan strategi politik yang harus digunakan telah usai. Pengorbanan tenaga, fikiran, waktu, dan harta tidak lagi menjadi persoalan penting yang dihiraukan, karena pada dasarnya inilah sebuah “Proses”.  Proses pendewasaan, pengorbanan, dan pengembangan diri untuk tidak menjadikan orang yang berfikiran feodal, oportunis, dan hedonis. Proses untuk tidak menjadikan dia berorientasi pada apa yang ia dapatkan dari apa yang ia lakukan, tapi lebih kepada apa yang telah ia berikan dari apa yang ia lakukan.
Ibarat roda yang berputar, pastinya terkadang ia berada di atas dan tak bisa disangkal bahwa terkadang ia akan berada dibawah, mengalami gesekan pun tak kan bisa dihindarkan. Tapi kita sama-sama mengetahui bila roda itu tetap berjalan pada porosnya maka kendaraan apapun yang ditopang oleh roda tersebut pasti akan berjalan lancar. Bagi calon yang memenangkan pemilihan diharap bisa bersikap bijak untuk terus menghormati calon yang kalah, dan bagi calon yang kalah juga diharap bisa bersikap arif untuk terus mendukung segala pergerakan yang dilakukan calon yang memenangkan pemilihan untuk kepengurusan yang lebih baik lagi. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tak kan pernah bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Amanah kepengurusan HMJ maupun BEM-F akan segera diserahkan pada kepengurusan yang baru. Kita sama-sama berharap dalam kepengurusan yang baru ini akan menjadi lebih baik dari kepengurusan sebelumnya, dengan semangat yang baru dan juga dengan niat yang baru pula. Bukan bagaimana cara memenangkan pemilihan yang sekarang mereka fikirkan, tapi bagi kepengurusan yang baru ini adalah sebuah amanah yang harus mereka emban dengan sebaik-baiknya. Ini adalah langkah mereka menjadi seorang visioner dengan menjalankan visi dan misi yang telah mereka buat yang tentunya visi dan misi tersebut saya yakin bukanlah hanya sebuah rekayasa yang tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, tapi lebih dari itu tentunya mereka akan menjalankannya dengan penuh konsekuensi dan dedikasi yang tinggi.
“Habis gelap terbitlah terang”. Slogan ini sungguh menjadi perayaan dan harapan bagi seluruh kepengurusan baru yang diamanahkan untuk menjalaninya dengan baik. Apabila dalam kepengurusan sebelumnya masih terdapat kekurangan, maka kita berharap dalam kepengurusan yang baru ini akan melengkapi kekurangan tersebut dan menambahkan nilai-nilai yang bermanfaat. Semoga dalam kepengurusan baru ini akan menjadi goresan tinta emas dalam tiap lembarannya dan menjadi langkah awal bagi terciptanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wata’ala.

1 komentar:

  1. Patah tumbuh hilang berganti, belum patah sudah tumbuh, belum hilang sudah berganti:D

    BalasHapus